Pengalaman Bumi dalam Ruang Angkasa (1)

Pertanyaan, apakah penerbangan ruang angkasa mempunyai arti bagi manusia, masih belum lenyap dari forum diskusi. Ketiadaan arti, baik sebagian maupun keseluruhan dari penyelidikan mungkin telah dibuktikan oleh penetapan picik; dengan maksud supaya manusia jangan dulu mengutak-atik alam semesta kalau di bumi sendiri masih terdapat banyak persoalan yang belum terpecahkan. Karena sama sekali tidak ingin memasuki bidang ilmiah di mana masih banyak perbedaan pendapat yang tidak difahami oleh orang-orang awam, maka disini hanya akan mengemukakan alasan-alasan yang nyata dan benar saja untuk menjelaskan bahwa penyelidikan ruang angkasa mutlak perlu.

Sudah sejak dahulu kala, keingintahuan dan kehausan akan ilmu pengetahuan selalu mendorong manusia untuk terus-menerus mengadakan penyelidikan “Mengapa itu terjadi?” dan “Bagaimana itu terjadi?”, adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang selalu menjadi cambuk bagi pengembangan dan kemajuan. Taraf penghidupan kita sekarang adalah hasil dari keresahan yang ditimbulkan oleh kedua pertanyaan itu. Alat-alat transport modern yang nyaman telah menyingkirkan segala kesulitan perjalanan yang dahulu harus dialami nenek moyang kita. Pekerjaan kasar yang dulu harus dikerjakan dengan tangan, sudah banyak yang dikerjakan dengan mesin. Sumber-sumber energi baru, preparat-preparat kimiawi lemari es, berbagai alat rumah tangga dan lain-lain, telah membebaskan kita dari pekerjaan-pekerjaan yang dulu hanya bisa dikerjakan dengan tangan. Ilmu pengetahuan telah menjadi teman yang menguntungkan bagi manusia, bukan teman yang durhaka. Bahkan pengetahuan mutakhir yang mengerikan itu yakni bom atom akan sangat bermanfaat bagi manusia.

Sekarang banyak sekali ilmu pengetahuan yang cepat mencapai tujuannya. Dahulu photography membutuhkan waktu 112 tahun untuk dapat menghasilkan gambar yang cerah seperti sekarang. Telepon baru siap untuk dipergunakan setelah 56 tahun. Radio memerlukan penyelidikan ilmiah selama 35 tahun, untuk mencapai taraf penerimaan yang sempurna. Tetapi penyempurnaan radar hanya membutuhkan waktu 15 tahun. Tahap-tahap penemuan dan pengembangan yang membuka zaman baru, semakin lama semakin pendek. Televisi hitam putih sudah dapat memperlihatkan gambar di layarnya setelah diadakan penelitian 12 tahun, sedangkan pemanfaatan tenaga nuklir dalam bom atom hanya membutuhkan waktu 6 tahun. Semua ini merupakan contoh-contoh dari kemajuan teknik selama 50 tahun terakhir. Hebat dan bahkan sedikit mengerikan!

Perkembangan akan terus semakin cepat mencapai tujuannya. Dalam waktu seratus tahun mendatang, sebagian besar dari impian manusia akan menjadi kenyataan. Manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya selalu menghadapi perlawanan dan peringatan. Tanpa menghiraukan pepatah kuno yang mengatakan bahwa air tempat hidup ikan dan udara tempat hidup burung, manusia akan menaklukkan kawasan-kawasan yang mungkin bukan tersedia baginya. Manusia terbang dengan melawan apa yang disebut hukum alam. Ia hidup berbulan-bulan di bawah permukaan air dalam kapal-kapal selam bertenaga nuklir. Sayap dan insang yang oleh pencipta manusia sendiri tak pernah dibuatkan, telah dibuat sendiri oleh manusia dengan segala kecerdasannya.

Ketika Charles Linbergh memulai penerbangan dongengnya yang bertujuan ke Paris, jelas sekali bahwa sebenarnya ia tidak begitu perlu pergi ke Paris. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian pergi ke Paris. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian menyeberangi samudera Atlantik dengan aman. Tujuan pertama dari penerbangan ruang angkasa luar ialah bulan. Tetapi yang diinginkan oleh proyek baru ilmiah dan teknik ialah membuktikan bahwa manusia juga mampu menguasai ruang angkasa. Jadi, untuk apa penerbangan ruang angkasa itu?

Hanya dalam beberapa ratus tahun lagi bumi kita ini sudah akan kelebihan penduduk. Menurut perhitungan statistik, jumlah penduduk dunia dalam tahun 2050 sudah akan menjadi 87 milyard orang berarti 335 orang tiap kilometer persegi. Berat juga memikirkannya. Obat penenang berupa teori-teori tentang bahan pangan dari laut atau mendirikan kota-kota di bawah permukaan laut, akan terbukti tidak cukup ampuh untuk dapat mengimbangi ledakan penduduk yang lebih cepat dari pada dugaan para pendukung teori itu.

Sekretaris Jenderal PBB U Than menaksir jumlah anak-anak di India yang terancam mati kelaparan ada sekitar 2.000.000 orang. Ini cocok dengan pendapat Dr. Herman Mohler dari Zurich, bahwa kelaparan sedang mencekam dunia. Telah terbukti, bahwa produksi pangan sedunia tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, sekalipun teknik dan pemupukan secara besar-besaran sudah diterapkan. Untung ada bahan-bahan kotrasepsi kimiawi yang dapat menghambat kelahiran. Tetapi apa gunanya semua itu kalau kaum wanita tidak mau menggunakannya?

Produksi pangan hanya akan seimbang dengan kenaikan jumlah penduduk, jika ada kemungkinan untuk menekan angka kelahiran menjadi separoh dalam tempo sepuluh tahun mendatang. Sayang sekali saya tidak begitu percaya kepada cara pemecahan yang rasionil ini, karena “nada perintang” berupa prasangka buruk yang seolah-olah berdasarkan norma agama tidak dapat ditembus secepat datangnya malapetaka yang mungkin ditimbulkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak terkendalikan. Apakah dengan membiarkan jutaan orang mati kelaparan dari tahun ke tahun, lebih manusiawi dan lebih berdasarkan ketuhanan dari pada menahan kelahiran makhluk-makhluk lemah?

Namun sekalipun misalnya suatu waktu pembatasan kelahiran berhasil dengan baik, sekalipun areal-areal pertanian diperluas dan panenan dilipatgandakan dengan cara yang sampai sekarang belum diketahui entah bagaimana, sekalipun perikanan menghasilkan lebih banyak pangan, sekali pun ladang-ladang rumput laut di dasar samudera menghasilkan lebih banyak pangan bergizi tinggi; misalnya semua itu dan lain-lain hal dapat terjadi, itu hanya akan menangguhkan atau mengulur waktu datangnya malapetaka kira-kira seratus tahun lagi.

Yakinlah, bahwa suatu waktu manusia akan bermukim di planet Mars dan akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan setempat seperti yang mungkin dilakukan oleh orang-orang Eskimo kalau mereka dipindahkan ke Mesir. Planet-planet yang dicapai oleh kapal-kapal ruang angkasa raksasa akan ditempati oleh cucu-cucu kita. Mereka akan berkoloni di sana, persis seperti Amerika dan Australia yang dulu pernah dikolonisasikan. Itu sebabnya maka kita harus benar-benar menekankan penyelidikan ruang angkasa itu. Kita harus mewariskan kesempatan hidup kepada anak cucu kita. Setiap generasi yang melalaikan tugas ini berarti menjerumuskan seluruh umat manusia pada kematian karena kelaparan pada suatu waktu di masa mendatang.

Sekarang, masalah penyelidikan abstrak yang hanya merupakan kepentingan para ahli saja, bukan zamannya lagi. Hal ini emberikan kesan kepada siapa saja yang tidak merasa bertanggung jawab atas masa depan umat manusia, bahkan hasil dari penyelidikan ruang angkasa telah menghindarkan bumi dari perang dunia ketiga. Bukankah rasa takut akan kehancuran total dari dunia telah berhasil mencegah negara-negara besar untuk menyelesaikan pertikaian mereka dengan perang secara besar-besaran?

Sekarang tak perlu seorang pun dari tentara Rusia mendarat di Amerika untuk menyulap Amerika Serikat menjadi padang pasir. Sebaliknya tak perlu seorang pun dari tentara Amerika Serikat harus mati di tanah Rusia disebabkan oleh radioaktif tanah yang terkena serangan bom atom. Barang kali menggelikan kedengarannya, kalau dikatakan bahwa peluru kendali antar benualah yang pertama menjamin adanya perdamaian relatif.

Kadang-kadang orang berpendapat bahwa uang bermilyar-milyar dollar lebih baik dipakai membantu negara-negara yang belum berkembang dari pada dipakai untuk membiayai penyelidikan ruang angkasa. Anggapan ini tidak benar. Negara-negara industri dalam membantu negara-negara terbelakang, bukan semata-mata sebagai derma atau sumbangan cuma-cuma atau karena alasan-alasan politik. Mereka juga ingin membuka pasar-pasar baru bagi hasil industrinya. Dilihat dari segi jangka panjang bantuan yang dibutuhkan negara-negara yang belum berkembang, maka tujuan pemberian bantuan itu sendiri tidak relevan.

Di India terdapat kira-kira 1,6 milyar tikus yang masing-masing memakan 10 pon pangan setiap tahunnya. Tetapi negara tidak berani membasmi orang India yang beriman wajib melindungi tikus. India juga memiliki 80.000.000 lembu biasa, bukan sapi perah. Sapi-sapi itu tak boleh pula dijadikan hewan penarik kereta, dan tak boleh dipotong.

Bagi negara terbelakang yang kemajuannya terhalang oleh banyak tabu dan hukum akan dibutuhkan waktu beberapa generasi untuk menyingkirkan takhyul, kebiasaan-kebiasaan dan upacara yang sebenarnya membahayakan kehidupan. Dalam hal ini, alat-alat komunikasi zaman penerbangan ruang angkasa seperti; surat kabar, radio dan televisi juga menolong kemajuan dan meringankan beban. Dunia semakin menjadi sempit. Kita dapat lebih saling mengenal satu sama lain dan dapat belajar lebih banyak dari orang lain. Tetapi untuk sampai kepada kesadaran bahwa batas-batas antar bangsa-bangsa sudah ada di masa lampau, tentu diperlukan penerbangan ruang angkasa.

Peningkatan teknologi akan menyebarluaskan kesadaran bahwa betapa kecilnya arti dari manusia dan benua di tengah-tengah alam semesta ini, dan akan menjadi pendorong serta perangsang terbentuknya kerja sama dalam penyelidikan ruang angkasa. Di setiap zaman, umat manusia membutuhkan suatu kata pemberi semangat supaya mampu muncul di atas segala permasalahan dan dapat sampai kepada kenyataan yang tampaknya seolah-olah mustahil dapat dicapai.

Suatu faktor besar yang memberikan argumentasi penting bagi penyelidikan ruang angkasa dalam zaman industri ialah timbulnya cabang-cabang industri baru, di mana ratusan ribu buruh yang kehilangan pekerjaan karena adanya otomatisasi bisa mendapat sumber penghidupan. Industri ruang angkasa telah mengalahkan industri-industri mobil dan baja, dan sebagai pemimpin di pasar. Lebih dari 4.000 macam barang, eksistensinya disebabkan oleh adanya penyelidikan ruang angkasa. Barang-barang itu sebenarnya merupakan hasil sampingan dari penyelidikan untuk tujuan-tujuan yang lebih penting. Barang-barang hasil sampingan ini sekarang sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa ada yang menanyakan dari mana asalnya.

Mesin hitung elektronik, pemancar mini, pesawat penerima mini, transistor dalam radio dan televisi; semuanya ditemukan karena adanya penyelidikan. Demikian juga wajan penggoreng yang di dalamnya demikian licinnya sehingga makanan tidak melekat. Instrumen-instrumen presisi dalam pesawat terbang, sistem pengawasan daratan yang otomatis, kemudi-kemudi otomatis dan komputer-komputer yang berterbangan begitu cepat; semuanya merupakan bagian dari penyelidikan ruang angkasa yang amat sulit, bagian dari program pengembangan yang juga mempunyai efek pada kehidupan sehari-hari. Barang atau hal-hal yang tidak difahami oleh orang awam banyak sekali jumlahnya, seperti proses pengelasan, proses pelumasan dalam ruang yang sama sekali hampa udara, sel-sel photo elektris dan sumber-sumber energi mini yang dapat dipakai untuk menempuh jarak yang tak terhingga jauhnya.

Biaya yang diperoleh dari pajak, yang di masukkan ke dalam biaya penyelidikan ruang angkasa, mengalir kembali dengan derasnya kepada para pembayar pajak yaitu berupa investasi besar. Bangsa-bangsa yang tidak berpartisipasi sedikit pun dalam penyelidikan ruang angkasa, akan digenangi oleh revolusi teknik. Sebutan-sebutan atau nama-nama seperti Telstar, Echo, Relay, Trios, Mariner, Ranger dan Syncom, adalah merupakan papan penunjuk arah pada jalan yang ditempuh penelitian yang sangat menarik itu.

Sumber-sumber energi di bumi suatu waktu akan habis, Program penerbangan ruang angkasa pun suatu waktu akan menjadi vital, karena kita memerlukan zat-zat nuklir dari planet mars atau planet lain untuk penerangan kota dan untuk pemanasan rumah-rumah di musim dingin. Oleh karena sekarang pusat-pusat tenaga atom itu sudah merupakan sumber energi termurah, maka masa produksi industri akan tergantung kepada pusat-pusat tenaga ini apabila sumber energi bumi sudah habis.

Setiap hari kita akan dibanjiri hasil-hasil penelitian. Maka penerusan ilmu pengetahuan dari ayah kepada anak yang dilakukan secara santai itu akan berakhir. Montir radio yang memperbaiki pesawat radio dengan peralatan yang serba tombol pijit, harus banyak mengetahui tentang teknologi transistor dan tentang gambar-gambar sirkuit yang rumit, yang biasanya dicetak pada lembaran-lembaran plastik itu. Tidak lama lagi ia akan harus menggunakan kemampuan komponen mikroelektris. Apa yang telah diajarkan kepada magang harus segera diisi dengan pengetahuan baru. Kalau seorang akhli di zaman nenek moyang kita benar-benar menguasai suatu keakhlian selama masa kehidupannya, pengetahuannya tidak bertambah; para akhli zaman sekarang dan masa mendatang harus terus-menerus menambah pengetahuannya dengan hal-hal yang baru.

Apa yang ada dan baik sekarang, esok hari sudah menjadi usang. Walaupun umur matahari itu jutaan tahun, namun pada suatu waktu pasti akan padam juga. Dan bila saat itu tiba, malapetaka akan segera tiba sebelum ada negarawan sinting yang menggerakkan alat-alat penghancur bumi. Suatu peristiwa kosmis yang tak terduga dan tak terperhitungkan, dapat mendatangkan keruntuhan total bagi bumi. Belum ada orang yang sudah memikirkan kemungkinan itu. Mungkin inilah salah satu alasan bagi orang yang ikhlas untuk mencari kehidupan akhirat atau kehidupan nirwana dalam salah satu dari sekian banyak agama dan kepercayaan.

Penelitian ruang angkasa bukan hasil pilihan bebas manusia, melainkan suatu kewajiban batin yang harus diikutinya, manakala ia meneliti proses masa depannya dalam alam semesta. Persis sebagaimana telah dinyatakan dalam hipotesa sebelumnya, bahwa kita pernah menerima kunjungan tamu dari ruang angkasa, kita juga bisa berasumsi bahwa kita ini bukanlah satu-satunya intelegensia yang ada dalam kosmos. Ya, bahkan dalam alam semesta ini ada yang lebih tua dan lebih maju dari kita.

Jika sekarang dinyatakan pula bahwa semua intelegensia sedang melaksanakan penelitian ruang angkasa menurut prakarsa masing-masing, maka sejenak, ini betul-betul sudah memasuki dunia khayal alamiah, padahal kita menyadari sepenuhnya bahwa ini berarti sama dengan memasukkan kepala kita ke dalam sarang tawon. “Piring Terbang” telah kelihatan di sana-sini, sekurang-kurangnya sudah sejak duapuluh tahun yang lalu.

Dalam buku-buku tentang piring terbang benda-benda itu disebut UFO, singkatan dari Unidentified Flying Objects yang berarti benda-benda asing yang beterbangan. Tetapi sebelum kita membicarakan UFO yang misterius dan mengasyikkan ini, ada suatu argumentasi penting yang digunakan orang tentang ruang angkasa.

Argumentasi itu mengatakan bahwa penelitian ruang angkasa itu tidak menguntungkan. Tak ada satu negara betapapun kayanya, yang sanggup menyediakan uang untuk membiayainya tanpa mengambil risiko kebangkrutan nasional. Memang penelitian itu sendiri tak pernah menguntungkan. Hasil yang menguntungkan hanyalah investasi. Dan pada tahap sekarang, tidaklah layak mengharapkan keuntungan dan amortisasi dari penelitian ruang angkasa ini. Di samping itu, belum pernah dibuat suatu neraca mengenai penerimaan 4.000 macam hasil sampingan dari penelitian ruang angkasa.

Kita sama sekali tidak mempunyai keraguan, bahwa penelitian ruang angkasa pasti akan memberikan keuntungan yang tak pernah diberikan oleh penelitian lainnya, yang manapun juga. Kalau penelitian ruang angkasa ini telah mencapai tujuannya, ia bukan hanya akan menguntungkan, melainkan juga akan menyelamatkan umat manusia dari keruntuhan dalam arti kata yang sebenarnya.

Secara kebetulan, serentetan satelit-satelit Comsat sudah menyuarakan rencana-rencana komersil. Pada bulan Nopember 1967, sebuah majalah Jerman “Der Stern” menulis “Kebanyakan mesin kedokteran buatan Arnerika, yang.dapat menyelamatkan jiwa itu adalah merupakan hasil evaluasi sistematis dari hasil penelitian atom, penerbangan ruang angkasa, dan teknologi militer. Barang-barang itu merupakan hasil kerja sama baru antara raja-raja industri dan rumah sakit di Amerika, yang hampir setiap hari menyebabkan dunia pengobatan mencapai keberhasilan”. “Jadi Locheed Company yang membuat pesawat tempur Star Fighter, dan Mayo Clinik yang terkenal itu, bekerja sama untuk mengembangkan sistem perawatan baru berdasarkan teknik-teknik komputer. Para perancang perusahaan penerbangan North American Aviation sesuai dengan anjuran dari para akhli kedokteran bekerja dengan ‘Sabuk emphysema’ yang dibuat untuk memudahkan pernafasan para pasien yang mendapat gangguan paru-paru. Para pejabat ruang angkasa dari NASA telah menciptakan suatu alat yang sebenarnya dirancang untuk mengukur kekuatan benturan batu-batu meteor micro pada badan kapal ruang angkasa, tetapi dapat juga digunakan untuk mencatat kekejangan otot halus dalam penyakit syaraf”.

"Hasil sarnpingan lain dari teknologi komputer Amerika yang dapat menyelamatkan jiwa, ialah ‘mesin denyut jantung’. Sekarang lebih dari 2.000 orang Jerman hidup dengan bantuan mesin demikian, yang dipasang dalam rongga dadanya. Mesin itu berupa generator mini yang digerakkan oleh batu batre, dan dipasang di balik kulit. Para dokter memasang hubungan antara mesin ini dan telinga kanan dari jantung melalui rongga atas pembuluh balik. Dengan demikian jantung dapat dirangsang untuk berdenyut secara teratur oleh denyutan-denyutan arus listrik lemah. Apabila batre ‘mesin jantung’ ini habis setelah tiga tahun harus diganti dengan yang baru melalui operasi kecil. Mesin ajaib ini sekarang telah disempurnakan oleh perusahaan listrik, General Electric. Perusahaan ini juga telah membuat model baru yang disebut twospeed model. Apabila si pemakai alat ini ingin bermain tenis, atau ingin lari mengejar waktu pemberangkatan kereta api, ia hanya tinggal menggerak-gerakkan sebatang magnit batangan bagian tubuhnya yang di dalamnya dipasang mission itu. Dengan demikian jantungnya akan berdenyut lebih cepat”. Demikian tulis Majalah itu.

Itu merupakan dua contoh yang lebih rumit, dari hasil sampingan penelitian ruang angkasa. Masih adakah orang yang sanggup mengatakan bahwa penelitian itu tak ada faedahnya? Dengan judul “Perangsang dari Roket Bulan” surat kabar “Die Zut” terbitan bulan Nopember 1967, memuat laporan sebagai berikut:

“Konstruksi kendaraan ruang angkasa yang di buat khas untuk pendaratan empuk di atas permukaan bulan, telah banyak menarik sepintas perhatian dari para pembuat mobil. Mereka ingin mengetahui bagaimana konstruksi itu tahan terhadap keadaan benturan yang dapat menghancurkan kendaraan itu sendiri. Karena sekalipun tidak mungkin untuk membuat kendaraan bermotor yang dapat menyelamatkan penumpangnya terhadap segala jenis tubrukan, namun konstruksi yang digunakan dalam penerbangan ruang angkasa itu dapat mengurangi risiko kehancuran manakala terjadi tubrukan atau benturan. Lembaran-lembaran logam yang disebut ‘sarang lebah’ yang sekarang semakin banyak dipergunakan dalam pembuatan pesawat terbang modern, dapat meningkatkan daya tarik tanpa menambah beratnya. Lembaran-lembaran logam semacam itu telah dicoba pula dalam pembuatan mobil. Alas mobil penjelajah daratan yang sekarang dalam eksperimen, dibuat dari lembaran ‘sarang lebah’ itu.”.

Setiap orang yang mengetahui keadaan penelitian ruang angkasa sekarang serta daya dorongnya yang berkembang terus, tentu tidak sanggup lagi mengatakan “Bagaimanapun tak akan mungkin mengadakan penerbangan antar bintang atau antar planet”. Generasi penerus kita akan melihat kemustahilan ini menjadi kenyataan.
.
Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UFO Photo Archive

Guestbook (Buku Tamu) :