Mencari Komunikasi Langsung (1)

Pukul 4 pagi pada suatu hari dalam bulan April tahun 1960, di suatu lembah sunyi di Virginia Barat, telah dimulai suatu eksperimen. Teleskop radio yang tingginya 85 kaki itu, yang terdapat di Green Bank sedang dicoba ditujukan ke bintang “tau ceti”, yang jauhnya dari bumi kita 11,8 tahun cahaya. Proyek ini dipimpin oleh Dr. Trank Drake, seorang astronom muda Amerika yang di kalangan ilmiawan termasyur sekali. Ia ingin menyetel teleskop radio itu ke arah pemancar-pemancar radio dari peradaban lain. agar dapat menangkap isyarat-isyarat dari intelegensia di ruang angkasa. Rentetan pertama dari esksperimen itu memakan waktu 150 jam.

Sejarah dapat mencatat proyek Ozma ,walaupun proyek itu gagal. Nama Ozma ialah nama puteri mahkota dalam dongeng dari negara Oz. Eksperimen itu dihentikan bukan karena adanya pendapat di kalangan para sarjana yang ikut serta dalam proyek itu bahwa diruang angkasa tidak ada stasion radio, melainkan karena kala itu tidak terdapat alat-alat yang cukup peka untuk mencapai sasaran. Tetapi Ozma tidak akan merupakan satu-satunya eksperimen semacam itu.

Bulan Juli 1969 di permukaan bulan telah ditempatkan instrumen-instrumen. Pada pendaratan-pendaratan berikutnya, oleh para astronot akan didirikan lebih banyak lagi stasiun pemancar di sana. Para astronot ini akan mampu meneliti ruang-ruang, antar bintang mana yang baik dan bebas gangguan bagi isyarat-isyarat radio. Tetapi harus dipertanyakan, apakah pencarian isyarat-isyarat radio itu akan banyak membantu penyelidikan ruang angkasa? Apakah tidak lebih praktis kalau kita saja yang mengirim isyarat-isyarat radio ke ruang angkasa?

Memang kita tidak dapat mengharapkan adanya cendekiawan yang mengerti bahasa Rusia, Spanyol atau Inggris, yang menanti untuk kita hubungi di sana. Tetapi ada tiga cara untuk memperkenalkan kita kepada mereka; yakni dengan mengirim simbol-simbol matematika, mengirim pancaran sinar laser atau gambar-gambar yang paling mungkin berhasil. Untuk dapat mengirim simbol-simbol demikian, kita harus terlebih dahulu menemukan gelombang radio antar bimasakti yang mungkin dapat diterima di seluruh kosmos.

Frekwensi 1420 mega hertz akan dapat menghasilkan gelombang radio yang diperlukan, karena frekwensi itu ialah frekwensi radiasi dari hidrogen netral yang timbul dari benturan-benturan antara atom-atom hidrogen. Oleh karena hidrogen itu merupakan suatu unsur kimiawi maka frekwensi radiasi ini pasti dikenal di seluruh alam semesta. Selain itu, 1420 megahertz adalah di luar skala gelombang-gelombang radio di bumi yang sudah berjubel itu. Kemungkinan adanya kesalahan dan gangguan-gangguan udara sangat diperkecil sampai batas minimum.

Dengan cara ini pulsa-pulsa radio dapat dikirim ke ruang angkasa, dan jika di sana ada inteligensia yang tak dikenal, mereka akan dapat menangkap isyarat-isyarat itu dan mengenalinya. Dalam hubungan ini, dalam surat kabar Die Zeit terbitan tanggal 22 Desember 1967, terdapat suatu artikel yang menarik mengenai pendaratan manusia di bulan pada bulan Juli 1967.

Artikel yang berjudul “Bulan Akan Ditembaki Dengan Kedipan-Kedipan Sinar”, berbunyi:

“Jarak antara bumi dan bulan telah diketahui dengan ketelitian sampai ratusan yard terdekat,tetapi para astronom tidak puas hanya sampai di sana. Maka para astronot pada penerbangan pertama berikutnya akan membawa kaca cermin dan menempatkannya di permukaan satelit bulan itu. Kaca-kaca cermin yang bentuknya seperti sudut ruangan ini, terdiri dari tiga bidang pantul, letaknya tegak lurus terhadap satu sama lain. Tiap bidang akan dapat memantulkan setiap cahaya yang mengenainya kembali ke sumber asalnya”.

“Kaca cermin ini akan ditembaki dari bumi dengan kedipan-kedipan cahaya laser. Tiap kedipan lamanya satu perseratus juta detik. Laser ini akan diperlengkapi dengan sebuah teleskop yang lubangnya berdiameter 150 meter. Cahaya yang dipantulkan dari bulan akan ditangkap oleh teleskop ini dan diteruskan ke alat pencetak foto”.

“Dengan demikian jarak antara bumi dan bulan dapat ditentukan seteliti sampai satu setengah meter. Jarak itu dapat dihitung dari kecepatan cahaya per detik dan waktu yang diperlukan oleh pancaran sinar laser untuk menempuh jarak itu pulang pergi”.

Kebalikan dari hal tersebut di atas dapat juga masuk akal. Gelombang-gelombang radio telah lama sekali menjelajahi alam semesta. Jika hipotesa ini benar, apakah tidak masuk akal kalau ada intelegensia yang belum kita kenal yang mencoba memperkenalkan eksistensi mereka kepada kita dengan mengirim isyarat-isyarat radio?

Sebagai contoh; energi radiasi dari CTA 102 tercatat dalam katalogi dari radio para astronom di Institut Teknologi California di bawah nomor 102 sekonyong-konyong meningkat dalam musim rontok tahun 1964.

Para astronom Rusia memberitahukan ke seluruh dunia, bahwa mereka mungkin telah menerima isyarat-isyarat dari supersivilisasi jauh di luar bumi. Astronom Skolosnitski dalam ruang kuliah Institut Astrologi Sternberg di Moskwa tanggal 13 April 1965 berkata:

“Pada akhir September dan pada awal Oktober 1964, energi radiasi dari CTA 102 mendadak meningkat, tetapi hanya sebentar saja, kemudian menurun kembali. Kami mencatatnya dan menanti. Menjelang akhir tahun, intensitas sumber energi itu meningkat lagi. Kenaikan intensitas itu mencapai puncaknya lagi persis 100 hari setelah puncak yang pertama”

pimpinan astronom itu Profesor P.S. Shklovskii, menambahkan bahwa fluktuasi demikian dalam radiasi sangat luar biasa.

Sementara itu akhli astrofisika Belanda Maarten Schmidt telah dapat mengukur, bahwa CTA 102 letaknya pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari bumi. Ini berarti bahwa jika isyarat radio itu berasal dari makhluk cerdas, maka isyarat tersebut telah dikirim 10 milyard tahun yang lalu. Tetapi menurut perhitungan penelitian zaman sekarang, pada 10 milyard tahun yang lalu planet kita belum ada.

Realisasi ini dapat berarti “pukulan maut” bagi usaha pencarian makhluk hidup lain di alam semesta. Tetapi kalau pencarian kehidupan di alam semesta ini tak berhasil, maka para ahli astrofisika di Amerika, di Rusia, di Jodrell Bank, Inggris, dan di Stochert dekat Bonn di Jerman, tidak akan tetap memusatkan penelitian mereka kepada apa yang dikenal sebagai bintang yang memancarkan gelombang radio dengan menggunakan antena raksasa.

Bintang tetap epsilon eridiani dan tan ceti jauhnya dari kita masing-masing 10,2 dan 11,8 tahun cahaya. Jadi gelombang-gelombang radio yang kita pancarkan ke arah “tetangga” kita itu akan membutuhkan waktu kira-kira 11 tahun per jalanan untuk mencapai mereka. Jawaban dari mereka baru akan kita terima 22 tahun kemudian. Komunikasi radio dengan bintang-bintang yang letaknya jutaan tahun cahaya jauhnya dari kita tidaklah tepat untuk dihubungi dengan radio, karena waktunya terlalu lama. Apakah hanya gelombang radio itu satu-satunya cara teknis yang memungkinkan untuk mencapai tujuan kita?

Sebagai contoh, kita dapat juga mengadakan kontak dengan mereka secara optis. Suatu pancaran laser yang kuat sekali yang diarahkan ke Mars atau Jupiter, suatu saat akan mencapai sasaran, asal saja di sana ada makhluk hidup. Kemungkinan lain yang kedengarannya agak fantastis ialah dengan mengerjakan areal tanah luas sedemikian rupa sehingga terdapat warna kontras menyolok yang sekaligus juga merupakan simbol-simbol geometris atau matematis yang dikenal jagat raya.

Satu gagasan yang mungkin dianggap terlalu nekad, tetapi sepenuhnya dapat dilaksanakan ialah misalnya dengan membuat segitiga raksasa yang sama sisi, berisi 600 mil dan ditanami dengan kentang. Di dalamnya dibuat satu bundaran yang ditanami dengan gandum. Dengan cara ini tiap musim panas akan nampak suatu bundaran yang amat besar berwarna kuning, di dalam segitiga raksasa berwarna hijau. Dan secara kebetulan, merupakan suatu eksperimen yang paling berguna dan produktif. Tetapi jika ada intelegensia tak dikenal yang sedang mencari seperti kita mencari mereka, pemberian warna pada lingkaran dan segitiga ini akan merupakan isyarat kepada mereka; bahwa semua ini bukanlah suatu keajaiban alam belaka.

Ada juga orang yang mengusulkan supaya didirikan suatu deretan mercusuar yang memancarkan sinarnya secara vertikal. Lautan cahaya yang dihasilkan oleh mercusuar itu harus diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan atau berbentuk model dari suatu atom.

Masih banyak lagi saran-saran yang didasarkan kepada dugaan bahwa nun jauh di sana ada yang sedang mengamati bumi kita ini. Apakah kita telah salah menangani persoalan ini dengan cara-cara tersebut di atas? Betapapun ragu dan tidak menyukainya kepada setiap kegaiban, mau tidak mau kita harus memperhatikan kejadian-kejadian fisik yang tak dapat dijelaskan; misalnya cara pemindahan alam pikiran antara otak-otak intelegensia suatu cara yang berdasar ilmiah luas, yang sampai sekarang belum dapat diterangkan.

Di Fakultas Psikologi dari berbagai Universitas yang menonjol sekarang secara seksama dan dengan alat-alat ilmiah sedang diselidiki gejala-gejala alamiah yang selama ini belum dapat dijelaskan; seperti telepati, penglihatan dan pemindahan pikiran. Hantu, dongeng-dongeng tentang makhluk halus yang menyeramkan, serta sumber keajaiban yang meragukan atau diilhami oleh kefanatikan agama; semua disisihkan dan tidak masuk dalam penyelidikan itu.

Dengan adanya penyelidikan ini, maka yang selama ini merupakan hal yang tabu sekarang telah mendapatkan banyak kemajuan. Bulan Agustus 1959, berakhirlah eksperimen kita dengan kapal selam Nountilees. Eksperimen itu tidak hanya mendemonstrasikan kemungkinan pemindahan pikiran, melainkan juga menunjukkan bahwa komunikasi mental antar benak dapat lebih kuat dari pada gelombang-gelombang radio.

Dalam eksperimen, ribuan mil jauhnya dari “Pemancar Pikiran”, pada saat kapal selam Nountiless menyelam sampai beberapa ratus kaki di bawah permukaan laut, segala komunikasi radio terputus. Memang sekarangpun, gelombang gelombang radio tak dapat menembus lapisan air sampai kedalaman demikian.

Tetapi di pihak lain, komunikasi mental antara tuan X dan tuan Y berfungsi seperti biasa. Setelah percobaan ilmiah itu terjadi, maka orang bertanya kepada dirinya sendiri kemampuan apa lagi yang akan dimiliki otak manusia itu. Mungkinkah manusia itu nantinya mampu membuat komunikasi mental lebih cepat dari cahaya?

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UFO Photo Archive

Guestbook (Buku Tamu) :