Kegaiban Amerika Selatan dan Keanehan Lainnya

Sekalipun telah ditekankan bahwa bukanlah maksud kita untuk mempertanyakan sejarah umat manusia selama 2000 tahun terakhir, namun kita mengira bahwa dewa-dewa Yunani dan Romawi serta kebanyakan tokoh-tokoh lain dalam hikayat dan dongeng juga diliputi oleh suasana masa silam yang sangat jauh. Tradisi hidup di antara berbagai bangsa, karena adanya umat manusia, kebudayaan yang paling akhirpun juga memberikan tanda-tanda yang menunjuk ke masa silam yang jauh. Reruntuhan dalam hutan-hutan Guatemala dan Yukatan dapat diperbandingkan dengan bangunan-bangunan raksasa di Mesir.
.
Areal tanah di mana piramida Cholula berdiri 60 mil dari ibu kota Mexico sebelah Selatan, luasnya lebih besar dari pada areal tanah tempat berdirinya piramida Chops.Lapangan piramida di Teotikuacan, 25 mil di sebelah Utara Mexico City, meliputi areal seluas hampir 8 mil persegi, sedangkan bangunan-bangunannya diluruskan menurut garis bintang-bintang. Naskah tertua mengenai Teotikuacan menyatakan bahwa para dewa berkumpul di sini dan membentuk dewan perencana tentang manusia, bahkan sebelum homo sapiens ada.

Kalender orang-orang Maya kalender yang paling tepat di dunia, demikian pula rumus Venus, yang telah disebut di depan sekarang telah dibuktikan bahwa semua bangunan purbakala di Chi chen Ptza, Tikal, Copan dan Palequa telah didirikan menurut kalender yang mengagumkan itu. Orang Maya mendirikan piramida bukan karena membutuhkannya. Mereka mendirikan kuil-kuil bukan karena membutuhkannya. Mereka mendirikan piramida dan kuil karena kalender mereka menetapkan bahwa sejumlah tertentu anak tangga dari sesuatu bangunan harus diselesaikan pembuatannya tiap 52 tahun sekali. Tiap batu ada hubungannya dengan kalender. Setiap bangunan yang telah selesai sesuai benar dengan syarat-syarat astronomis tertentu. Tetapi sesuatu yang mutlak tidak masuk akal telah terjadi kira-kira tahun 600 setelah masehi. Sekonyong-konyong tanpa alasan yang nyata seluruh penduduk meninggalkan kota-kota yang telah mereka bangun dengan susah payah; yang kaya akan kuil-kuil dan piramida yang artistik, taman-taman yang dihiasi dengan patung-patung dan Stadion-stadion yang sangat mengesankan. Bangunan dan jalan lambat laun tertutup oleh hutan belukar, pertukangan batu bubar, segala sesuatu hanya tinggal reruntuhan dan padang-padang luas. Tak ada seorang pendudukpun yang kembali.
.
Mari kita misalkan saja perpindahan penduduk secara besar-besaran itu terjadi di Mesir. Rakyat di sana selama sekian generasi telah membangun kuil-kuil dan piramida, kota-kota, saluran-saluran air, dan jalan-jalan menurut janji dalam kalender. Patung-patung yang sangat bagus dipahat dengan susah payah dari batu dengan alat-alat yang primitif lalu dipasang pada bangunan-bangunan yang mentereng. Setelah pekerjaan yang memakan waktu jutaan tahun itu selesai, mereka tinggalkan begitu saja, lalu pindah ke utara daerah yang tandus. Perjalanan sejarah demikian itu agaknya kurang masuk di akal, karena dianggap gila. Semakin tidak dapat difahami suatu prosedur, semakin banyak hal yang samar-samar dan semakin banyak pula percobaan-percobaan untuk menginterpretasikan.

Dugaan pertama yang dikemukakan ialah bahwa orang Maya itu diusir oleh orang-orang asing yang menyerbu negerinya. Tetapi siapa yang dapat mengalahkan orang Maya yang sedang ada di puncak kejayaan peradaban dan kebudayaannya?. Tak pernah ditemukan tanda-tanda bekas adanya konfrontasi militer.

Dugaan bahwa perpindahan itu disebabkan oleh perubahan iklim yang terlalu jauh, masih dapat dipertimbangkan. Tetapi untuk dugaan inipun tidak terdapat tanda-tanda yang dapat memperkuatnya. Jarak lurus yang ditempuh oleh orang-orang Maya dari negeri lamanya ke perbatasan negeri barunya hanya 220 mil saja. Suatu jarak yang tidak cukup jauh untuk menghindari malapetaka yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Keterangan bahwa orang-orang Maya pindah ke sana karena diamuk oleh wabah penyakit yang mengganas, harus pula diteliti secara serius. Selain itu kenyataan bahwa keterangan ini bukan satu-satunya yang diajukan, buktinyapun tidak dapat sama sekali.

Apakah ada pertempuran di antara generasi-generasinya? Apakah kaum mudanya memberontak terhadap kaum tua? Apakah ada perang saudara atau revolusi? Kalau kita pilih satu di antara kedua kemungkinan itu, maka yang menyingkirkan diri tentunya hanya yang kalah saja, sedangkan para pemenang dalam perang saudara atau revolusi itu tentunya akan tetap tinggal di negeri lama. Penyelidikan di tempat-tempat arkeologis, menunjukkan bahwa tidak seorang pun dari orang Maya yang tinggal menetap di tempat kediaman lamanya. Segenap penduduk sekonyong-konyong berimigrasi meninggalkan tempat-tempat suci mereka dan membiarkannya tak terurus menjadi hutan.
.
Kita ingin sekali menambahkan satu nada kepada konser pendapat ini, yakni suatu teori yang pembuktiannya tidak akan lebih banyak dari pada interpretasi lainnya, tetapi tanpa mengingat adanya kemungkinan penjelasan lain. Saya memberanikan diri untuk menyampaikan suatu sumbangan yang berani tetapi dengan penuh keyakinan. Pada suatu waktu, jauh di masa silam para nenek moyang orang Maya dikunjungi oleh para “dewa” yang saya duga para angkasawan, atau wisatawan ruang angkasa. Misalkan saja bahwa para nenek moyang orang Amerika yang sudah berkebudayaan datang berimigrasi ke sana dari Timur purbakala. Terhadap asumsi ini terdapat faktor-faktor yang memperkuatnya.
.
Di negeri orang Maya terdapat tradisi suci yang ditaati dengan patuh, tentang astronomi, tentang metematika, dan tentang kalender. Para pendeta menjaga ketaatan setiap orang kepada tradisi, karena para “dewa” berjanji bahwa suatu waktu mereka akan datang kembali. Mereka menciptakan suatu agama baru yang agung, agama Kukulkan, yakni agama Ular Berbulu. Menurut tradisi kependetaan, para “dewa” akan datang kembali apabila bangunan-bangunan besar telah selesai dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam siklus kalender.

Karena itu rakyat bergegas-gegas menyelesaikan kuil-kuil dan piramida sesuai dengan irama suci ini, karena tahun penyelesaian itu diduga akan merupakan tahun kegembiraan. Di saat itu dewa Kukulkan akan datang dari bintang-bintang untuk menguasai bangunan-bangunan, dan sejak saat itu hidup di antara umat manusia. Pekerjaan telah selesai, tahun kedatangan para dewa diumumkan secara meluas, tetapi tidak terjadi apa-apa. Rakyat menyanyi, bersembahyang, dan menanti sepanjang tahun. Budak belian, permata, padi-padian dan minyak nabati dikurbankan, tetapi sia-sia. Sorga tetap bungkam dan bisu seribu bahasa. Tak ada kereta perang sorga datang; tak ada terdengar suara guruh maupun guntur. Tak ada terjadi apa-apa, sama sekali tidak ada apa apa. Bayangkan betapa kekecewaan para pendeta dan rakyat bila kemungkinan di ataslah yang kita ambil sebagai hipotesa. Pekerjaan yang telah dikerjakan berabad-abad hanya sia-sia saja jadinya. Maka timbullah keragu-raguan; Apakah ada kekeliruan perhitungan dalam kalender? Apakah para “dewa” mendarat di tempat lain? Apakah mereka bersama-sama telah berbuat keliru?.

Mungkin tahun mistik orang-orang Maya itu, yakni permulaan kalender mereka terjadi tahun 3111 sebelum masehi. Bukti tentang ini terdapat dalam tulisan-tulisan orang Maya. Kalau kita terima ini sebagai bukti maka antara tanggal ini dan permulaan kebudayaan Mesir hanya akan terdapat gap beberapa ratus tahun saja. Abad atau zaman dongeng ini agaknya asli, karena kalender Maya yang supercermat itu menyebutkan berulang-ulang. Kalau memang demikian, kalender dan perpindahan sesuatu bangsa secara besar-besaran itu, bukanlah satu-satunya hal yang membuat kita skeptis, karena penemuan-penemuan barupun mulai menampilkan keraguan.

Dalam tahun 1935, di Palenque telah ditemukan suatu relief yang barangkali melukiskan dewa Kukumatz yang di Yucatan disebut Kukulkan. Kalau kita perhatikan relief ini secara jujur dan tanpa prasangka, lukisan ini malah membuat kita lebih skeptis lagi. Relief itu melukiskan seorang manusia yang sedang membungkuk ke depan seperti pembalap motor. Sekarang tiap anak akan menyebut kendaraannya, rocket. Kendaraan itu berbentuk kerucut ke depan, kemudian ujungnya berubah menjadi lekukan-lekukan yang beralur, menyerupai lubang pemasukan udara pada mesin jet, kemudian melebar ke belakang dan ekornya menyemburkan api. Manusianya sendiri yang tampak seperti meringkuk itu dilukiskan seperti sedang menggerakkan alat-alat kontrol yang tak kita kenal, sedangkan tumit kakinya seperti menempel pada semacam pedal. Pakaiannya cocok; yakni celana pendek dengan ikat pinggang yang lebar, jacket dengan alat pembukanya yang modern pada leher dan pita-pita yang pas sekali pada lengan dan kaki. Kalau kita bandingkan dengan gambar-gambar serupa yang telah kita ketahui, kita akan kaget karena dalam gambar ini tidak terdapat tutup kepala yang rumit itu. Yakni tutup kepala yang bergerigi, bertabung dan dengan sesuatu yang menyerupai antena.

Angkasawan kita yang satu di antaranya ialah yang digambarkan ini, tidak hanya membungkuk ke depan dengan tegang, melainkan juga dengan mengamati aparat yang menggantung di depannya. Tempat duduk astronot yang ada di depan itu, dipisahkan dari bagian belakang kendaraan oleh penopang-penopang. Di bagian belakang terdapat kotak-kotak lingkaran, titik-titik dan spiral-spiral yang ditempatkan secara simetris. Apa yang kita ketahui dari relief ini? Tidak ada apa-apa? Apakah segala sesuatu yang telah dihubung-hubungkan dengan penerbangan ruang angkasa, hanya isapan jempol belaka?.

Kalau relief batu dari Palenque ini dikeluarkan dari rangkaian bukti-bukti, tentu harus diragukan integritas yang diberikan para sarjana atas penyelidikan penemuan-penemuan yang belum ada itu. Bagaimana pun juga orang yang sedang menganalisa benda nyata, ia tidak sedang melihat makhluk halus. Kalau kita lanjutkan pertanyaan kita maka kita dapat bertanya lebih lanjut:

Mengapa orang-orang Maya itu mendirikan kota mula-mula di hutan-hutan di tepi sungai atau di pantai? Kota Tikal misalnya terletak 109 mil jarak lurus dari teluk Honduras, 161 mil ke sebelah barat laut dari Teluk Campeche, dan 236 mil jarak lurus ke sebelah utara dari Samudera Pasifik. Kenyataan bahwa orang-orang Maya banyak mengetahui tentang laut, terbukti dari banyaknya terdapat benda-benda yang dibuat dari karang, haremis dan kerang-kerang.

Jadi mengapa lari ke hutan ? Mengapa mereka membuat waduk tempat menampung air kalau mereka dapat bermukim di dekat air ? Di Tikal saja terdapat 13 kolam penampung air dengan kapasitas 214.504 yard kubik. Mengapa mereka itu mutlak harus hidup, membangun, dan bekerja di sini, bukan di tempat lain yang lebih “masuk akal ?”.

Setelah bepergian jauh, orang-orang Maya yang kecewa ini mendirikan kerajaan baru di Utara. Dan sekali lagi di sinipun mereka mendirikan kota-kota, kuil, piramida, sesuai dengan peraturan yang terlebih dahulu ditetapkan dalam kalender.

Sekedar untuk menunjukkan kecermatan dari kalender Maya, di bawah ini tercantum jangka waktu yang mereka pergunakan:

20 kins = 1 uninal atau 20 hari.
18 uninal = 1 tun atau 360 hari.
20 tun = 1 katun atau 7.200 hari.
20 katun = 1 baktun atau 144.000 hari.
20 baktun = 1 pictun atau 2.880.000 hari.
20 pictun = 1 calabtun atau 56.600.000 hari.
20 calabtun = kinchiltun atau 1.152.000.000 hari
20 kinchiltun = 1 tautun atau 23.040.000.000 hari.
.
Anak tangga terbuat dari batu yang menjulang di atas hutan hijau itu, bukanlah satu-satu nya bangunan yang dibuat berdasarkan kalender tersebut. Observatorium pun banyak dibangun atas dasar kalender itu. Observatorium di Chichen merupakan bangunan bundar pertama dan tertua yang dibangun oleh orang-orang Maya. Bahkan sekarang pun setelah dipugar, bangunan itu masih berbentuk observatorium. Bangunan yang berbentuk lingkaran itu menjulang tinggi di atas hutan dengan tiga teras. Di tengah-tengahnya suatu tangga berbentuk spiral melilit ke atas menuju pos pengamatan yang paling tinggi. Di dalam kubahnya terdapat loket-loket dan lubang-lubang yang diarahkan kepada bintang-bintang, sehingga memberikan gambaran cakrawala yang sangat mengesankan di malam hari. Dinding lingkaran luarnya berlukiskan topeng-topeng dewa hujan dan gambaran seorang manusia bersayap.

Memang diakui bahwa perhatian orang Maya kepada astronomi bukanlah motivasi yang cukup bagi hipotesa kita mengenai hubungannya dengan cendekiawan di planet lain. Banyaknya pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab sungguh membingungkan.

Bagaimana orang-orang Maya mengetahui sesuatu tentang Uranus dan Neptune? Mengapa pos pengamat dalam observatorium di Chichen tidak diarahkan kepada bintang-bintang yang paling cemerlang? Apakah arti dari relief batu di Pelenque yang menggambarkan dewa sedang mengendarai rocket itu? Apa yang dimaksud oleh kalender Maya dengan perhitungan 400.000.000 tahun? Dari mana mereka mendapat pengetahuan yang diperlukan untuk menghitung tahun Surya dan tahun Venus sampai empat desimal? Siapakah yang memberikan pengetahuan pada mereka tentang astronomi yang tak dapat kita fahami itu? Apakah setiap fakta merupakan produk yang kebetulan dari intelek orang Maya atau apakah semua fakta menyembunyikan pesan revolusioner bagi masa depan yang masih jauh, dilihat dari segi waktu mereka ?
.
Kalau fakta-fakta itu kita saring seperti memisahkan beras dari sekam, maka kita akan melihat bahwa masih terdapat banyak inkosistensi dan hal-hal yang menggelikan yang harus dijernihkan oleh penelitian untuk memecahkan setidak-tidaknya beberapa persoalan dari yang begitu banyak itu. Karena itu penelitian zaman sekarang tidak boleh merasa puas bila dihadapkan pada apa yang di sebut “kemustahilan “.

Selain itu, masih ada ceritera yang agak mengerikan, yakni cerita tentang sumur keramat di Chichen Ptza. Dari lumpurnya yang berbau busuk itu, Eduard Herbert Thomson berhasil mengangkat permata, benda-benda hasil seni dan juga tulang kerangka anak-anak remaja. Ditarik dari risalah-risalah kuno, Diegode Landa menyatakan bahwa di musim kering panjang, para pendeta biasanya berziarah ke sumur itu untuk meredakan kemurkaan dewa hujan dengan jalan melemparkan anak-anak remaja pria maupun perempuan ke dalam sumur sambil mengadakan upacara khidmat. Penemuan Thomson itu membenarkan pernyataan De Landa.

Suatu ceritera yang amat mengerikan, suatu ceritera yang juga mengangkat lebih banyak lagi pertanyaan dari dasar sumur itu. Bagaimana timbulnya lubang air ini? Mengapa sumur itu disebut sumur keramat? Mengapa justru hanya sumur ini yang disebut keramat, padahal di sana banyak sumur-sumur seperti itu?

Sumur yang mirip dengan sumur di Chichen itu juga ada tersembunyi di hutan, hanya 76 yard dari observatorium Maya. Sumur ini berukuran sama dengan sumur “sebenarnya”. Di dalamnya banyak ular dan kelabang berbisa, dan serangga-serangga yang suka menyengat. Pada dindingnya tumbuh tetumbuhan dengan lebatnya seperti di hutan itu sendiri. Kedua sumur ini hampir sama dalam segala halnya. Baik dalamnya, airnya, mau pun bentuk sumurnya sama. Warna airnya sama-sama berubah-ubah dari hijau ke coklat dan merah darah. Tak diragukan lagi bahwa kedua sumur itu sama tua dan mungkin penyebab terjadinya pun sama, yakni karena benturan dari batu-batu meteor.

Sementara itu, para sarjana kontemporer, hanya berbicara tentang sumur keramat di Chichen Ptza. Sumur kedua yang begitu serupa dalam segala hal, tidak cocok dengan teori-teori mereka, walaupun kedua sumur itu letaknya sama jauh dari puncak piramida terbesar yang disebut Castello, yakni hanya 984 yard. Piramida ini milik dewa Kukulkan Ular Berbulu itu. Ular itu merupakan simbol hampir semua bangunan di Maya.

Memang mengherankan, bila rakyat yang lingkungannya penuh dengan flora yang subur dan menjadi-jadi, dapat melupakan motif-motif bunga atau tumbuhan itu dalam lukisan-lukisan maupun relief batu yang diciptakannya. Ular yang menjijikkan itu akan kita temui di mana-mana.

Sudah sejak zaman dahulu kala ular itu melata diatas debu dan kotoran tanah. Mengapa orang membayangkannya sebagai dapat terbang? Ular telah dikutuk supaya merayap, karena melambangkan kejahatan; demikian anggapan orang purbakala. Tetapi bagaimana makhluk yang menjijikkan ini sampai dipuja sebagai dewa dan dianggap bisa terbang segala? Menurut orang Maya, ular dapat terbang. Dewa Kukulkan barangkali sesuai dengan dewa Questzalcoatl yang datang belakangan.

Apa yang dikatakan oleh dongeng orang Maya tentang Questzalcoatl ini? Ia datang dari negeri asing, negeri matahari terbit, ia berjenggot dan memakai jubah putih. Ia mengajarkan segala ilmu pengetahuan; seni, adat istiadat, dan hukum yang adil. Dikatakan bahwa di bawah pimpinannya jagung berbuah sebesar manusia, kapas masih di pohon sudah berwarna. Setelah missinya selesai, Quetzalcoatl pulang ke laut; mengajarkan ajaran-ajarannya dalam perjalanan, lalu naik kapal di tengah lautan. Kapal itu membawanya ke bintang fajar.

Perlu ditambahkan di sini sekalipun sangat membingungkan bahwa Quetzalcoatl pun menjanjikan akan datang kembali. Tentu saja tidak akan kekurangan keterangan mengenai wajah orang tua yang budiman ini. Ia juga dihubung-hubungkan dengan semacam tugas keagamaan, karena orang berjenggot amat jarang kalau tidak boleh dikatakan tak ada duanya digaris lintang ini. Bahkan ada suatu anggapan yang berani sekali bahwa Quetzalcoatl itu tak lain dari Kristus sebelum Kristus. Ini tidak meyakinkan.

Setiap orang dari zaman purbakala yang datang ke Maya, pasti akan melihat kereta roda untuk mengangkut orang dan barang. Dalam hal ini sudah tentu salah satu tindakan pertama dari seorang guru, seorang dewa seperti Quetzalcoatl ini, yang juga seorang pembawa missi, seorang kadi, seorang dokter, seorang penasehat dalam banyak aspek praktis dari kehidupan; ialah mengajarkan kepada orang orang Maya bagaimana menggunakan gerobak ini, tetapi kenyataannya orang Maya tak pernah menggunakannya.

Mari kita lengkapi kesimpang-siuran intelektuil ini dengan suatu ringkasan tentang keaneh-anehan di masa silam yang samar-samar itu. Pada tahun 1900 para penyelam pencari Spons Yunani menemukan rongsokan kapal di dasar laut di lepas pantai Antkythera, yang bermuatan patung-patung yang terbuat dari pualam dan perunggu. Harta karun berupa karya seni patung ini, diangkat dan diselidiki. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kapal ini pasti tenggelam di sekitar zaman Kristus. Setelah barang-barang rampasan itu dipilih, ternyata di antaranya terdapat suatu bongkah yang tak menentu bentuknya dan terbukti jauh lebih penting daripada patung-patung lainnya. Setelah diteliti lebih cermat, para akhli menemukan suatu lembaran perunggu yang memuat tulisan-tulisan kuno, lingkaran-lingkaran, dan gambar-gambar roda gigi, di dalam bongkah itu. Para akhli itu segera mengetahui bahwa tulisan-tulisan itu ada hubungannya dengan astronomi. Setelah bagian-bagian lainnya dibersihkan, tampaklah suatu konstruksi aneh; yakni suatu mesin biasa dengan jarum-jarum yang dapat digerakkan, skala-skala rumit, piringan-piringan dan pelat-pelat logam, yang ada tulisannya. Mesin itu setelah bagian-bagiannya disusun kembali ternyata mempunyai lebih dari 20 roda-roda kecil, semacam roda diferensial, dan suatu roda kereta. Pada satu sisi terdapat suatu poros yang kalau diputar dapat memutarkan seluruh piringan dengan kecepatan berputar yang berbeda-beda. Jarum-jarum terlindung oleh tutup dari perunggu yang di atasnya ada tulisan-tulisan panjang. Apakah dalam hal “mesin dari Antkythera “ ini ada keraguan bahwa mekanik presisi telah digunakan pula di zaman purbakala?

Selain itu, mesin ini begitu rumit sehingga dapat diduga bahwa mesin tersebut bukan yang pertama kali dibuat. Profesor Solla Price, menerangkan bahwa mesin itu mungkin sejenis mesin hitung khusus untuk menghitung gerak bulan, matahari, dan mungkin planet-planet lain.
.
Tahun pembuatannya yang disebut tahun 82 SM tidaklah penting. Yang penting ialah mencari jawaban atas pertanyaan, siapakah yang membuat model pertama dari mesin planetarium mini ini? Kaisar Frederik II dari Hohenstanfen, diduga telah membawa pulang sebuah tenda yang paling aneh dari Timur, ketika ia kembali dari perjalanan perang salib dalam tahun 1299. Di dalam tenda itu berdiri sebuah motor jam. Kita dapat melihat gerak bintang-bintang melalui celah atau lubang atap tenda yang berbentuk kubah. Sekali lagi suatu planetarium di zaman kuno.

Kita dapat membenarkan zaman adanya benda itu, karena kita mengetahui bahwa pengetahuan mekanik yang diperlukan, memang sudah ada di zaman itu. Dugaan bahwa sebelumnya telah ada pula planetarium, kita tolak, karena di zaman Kristus belum ada konsepsi langit dengan bintang-bintang tetap dilihat dari bumi yang berputar. Bahkan akhli-akhli astronomi Cina dan Arab yang berpengetahuan luas pun tak dapat menolong kita untuk mengenal fakta yang tak dapat difahami ini, dan memang tak dapat disangkal bahwa Galileo Galilei baru dilahirkan 1.500 tahun kemudian. Jika anda pergi ke Athena jangan sampai tidak melihat “mesin” dari Antkythera ini,yang dapat dilihat di musium Arkeologi Nasional. Tentang planetarium tenda Frederik II, kita hanya mempunyai laporan tertulis.

Berikut ini beberapa hal lagi yang aneh-aneh yang diwariskan kepada kita dari zaman purbakala.

Suatu sketsa tentang binatang yang 10.000 tahun yang lalu mungkin tak pernah ada di Amerika Selatan, yakni unta dan singa; digambarkan terdapat di atas batu karang di dataran tinggi padang pasir Marcahuasi 12.500 kaki di atas permukaan laut.

Di Turkestan para insinyur menemukan benda-benda berbentuk setengah bulat terbuat dari beling atau tembikar. Asal-usul serta keperluannya, tak dapat diterangkan oleh para arkeologi.

Di lembah kematian di Gurun Pasir Nevada, terdapat reruntuhan sebuah kota purbakala yang diduga telah dihancurkan oleh malapetaka yang dahsyat. Bahkan sekarang pun masih terlihat bekas-bekas batu yang meleleh. Panasnya letusan gunung berapi tak mungkin cukup untuk melebur batu karang. Selain dari itu, panas letusan itu pasti terlebih dahulu menghanguskan bangunan-bangunan. Sekarang hanya sinar laser yang mampu menghasilkan panas yang diperlukan untuk itu. Sungguh aneh, tak selembar rumputpun dapat tumbuh di sini.

Hadjat El Gulblle, yang berarti Batu dari Selatan, di Lebanon beratnya lebih dari 2.000.000 pon. Batu-batu itu dihias, tetapi tangan manusia tak mungkin pernah menggeser atau memindahkannya ke sana.

Di Australia, di Peru, di Italia Pegunungan, terdapat gambar-gambar artistik pada permukaan batu karang di tempat-tempat yang mustahil bisa dicapai oleh manusia.

Naskah tertulis pada piagam-piagam yang terbuat dari emas ditemukan di Ur, Chaldea, menunjukkan bahwa ada “dewa” yang menyerupai manusia yang datang dari langit, yang menghadiahkan piagam-piagam itu kepada para pendeta.

Di Australia, Perancis, India, Lebanon, Afrika Selatan dan Chili, terdapat “batu” hitam aneh yang banyak mengandung aluminium dan berylium. Penelitian terakhir menyimpulkan bahwa batu-batu ini pasti telah pernah terkena oleh bombardemen radioaktif dan radiasi panas yang tinggi sekali di masa silam yang jauh.

Lembaran sejarah bertulisan kuno di Sumeria menunjukkan bintang-bintang tetap dengan planet-planetnya.
.
Di Rusia para arkeologis menemukan relief dari kapal angkasa yang terdiri dari sepuluh bola yang disesuaikan dalam satu barisan yang berbentuk siku-siku, dan kedua sisinya didukung oleh pilar-pilar besar. Bola-bola itu tersusun di atas pilar-pilar tadi. Dari penemuan-penemuan lain di Rusia, juga terdapat suatu patung kecil yang terbuat dari perunggu. Patung itu menggambarkan satu makhluk jenis manusia yang berpakaian tebal, yang lehernya bersambung rapat sekali dengan helm. Sepatu dan sarung tangannya pun tersambung demikian ketat dengan pakaian seragam itu.

Dalam Musium Britania, pengunjung dapat membaca hari-hari terjadinya gerhana bulan yang telah terjadi maupun yang akan datang pada lembaran sejarah Babylonia.

De Kunming ibu kota propinsi Yunan di Cina, ditemukan pahatan atau ukiran-ukiran yang menggambarkan suatu mesin berbalut silinder dan menyerupai roket yang sedang meluncur ke udara. Pahatan itu terdapat pada piramida yang sekonyong-konyong muncul dari dasar Danau Kunming ketika terjadi gempa bumi hebat.

Bagaimana menjelaskan teka-teki ini dan lain-lainnya?. Kalau orang mencoba menolak tradisi lama seluruhnya dan menyatakan sebagai palsu, menggelikan, tak mempunyai arti apa-apa, dan tidak relevan; itu hanyalah untuk mengelak dari issue itu sendiri. Sama-sama tidak berasalan pula; jika semua yang telah dikatakan dan dilakukan itu dianggap tidak cermat, tetapi kemudian menggunakannya lagi apabila kebetulan ada yang cocok dengan maksud seseorang. Kelakuan mencegah orang yang mau melihat dan mendengar fakta atau hipotesa, hanya karena mengkhawatirkan bahwa kesimpulan baru itu akan menarik para pendukung pola pemikiran yang sudah terkenal, adalah suatu perbuatan pengecut.

Pemberian ilham terjadi tiap jam dan tiap hari di seluruh dunia. Alat-alat komunikasi modern terus menyebarkan penemuan-penemuan ke seluruh dunia. Para sarjana dari segala bidang harus minta keterangan tentang suatu laporan mengenai masa silam, dengan antuasiasme dan kreatifitas yang sama seperti yang mereka curahkan pada penyelidikan kontemporer.

Petualangan penemuan masa silam itu telah menyelesaikan tahap pertamanya. Sekarang petualangan kedua yang mengasyikkan mengenai sejarah umat manusia dimulai dengan perjalanan manusia ke dalam kosmos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UFO Photo Archive

Guestbook (Buku Tamu) :