Mencari Komunikasi Langsung (3)

Tetapi bagaimana membuktikan adanya kehidupan di dalam kosmos sebelum ada seseorang yang pernah berkunjung ke sana? Statistik dan perhitungan perhitungan menunjukkan bahwa kehidupan di luar bumi ini sangat mungkin adanya. Di ruang angkasa terdapat bukti dari adanya bakteri dan spora. Pancaran inteligensia yang tak dikenal telah lama dimulai, tetapi masih belum mencapai hasil yang dapat diukur, atau diperlihatkan,dan meyakinkan. Yang kita butuhkan sekarang ialah verifikasi dari teori-teori itu. Bukti dari permisalan-permisalan sekarang masih dicap sebagai utopi.

Sekarang, NASA sudah siap dengan program penelitian yang ditujukan pada pencarian bukti tentang adanya kehidupan di dalam kosmos. Sekarang ada delapan macam penyelidikan yang unik dan rumit, yang masing-masing dimaksudkan untuk memperlihatkan bukti tentang adanya ke hidupan pada planet-planet dalam tata surya kita.

Penyelidikan-penyelidikan itu berupa: 1. Optical Rotary Dispersion Profiles. 2. The Multivator. 3. The Vidicon Microscope. 4. The J-Band Life Ditector. 5. The Radioisotope Biochemical Probe. 6. The Mass Spectrometer. 7. The Wolf Trop. 8. The Ultraviolet Spectrophotometer.

Di bawah ini beberapa petunjuk yang dapat memberikan sedikit keterangan tentang apa yang ada di balik nama-nama teknis penyelidikan itu. Petunjuk inipun bagi orang awam akan tambah membingungkan.

Optical Rotary Dispersion Profiles ialah nama bagi penyelidikan di laboratorium dengan menggunakan lampu sorot pencari yang dapat berputar. Begitu lampu ini mendarat di atas suatu planet, langsung memancarkan cahaya dan mencari molekul-molekul. Molekul adalah persyaratan bagi kehidupan. Satu di antara molekul-molekul ini ialah molekul DNS yang berbentuk spiral besar, yang terdiri dari campuran-campuran kimiawi yang tersusun berurutan yakni: nitrogen, gula, dan asam fosfor. Kalau pancaran sinar lampu sorot itu mengenai molekul; pancarannya akan terhenti, karena adenin basa nitrogen dalam campuran kimiawi dengan gula mempunyai efek yang “secara optic aktif “. Karena kombinasi gula dalam molekul DNS itu “secara optic aktif”, maka untuk dapat segera mengirim isyarat ke bumi; pancaran sinar pencari itu hanya tinggal melawan kombinasi adenin gula saja. Isyarat-isyarat itu dikirim ke bumi dan akan menjadi bukti tentang adanya kehidupan di planet yang tidak dikenal itu.

Multivator terdiri dari suatu alat penyelidikan yang beratnya hanya satu pon, yang dibawa oleh roket sebagai beban ringan saja, dan dilepaskan bila roket itu mendekati sebuah planet. Laboratorium mini ini, jika sudah ada pada posisinya yang tepat di atas planet akan melakukan sebanyak lima belas macam eksperimen dan mengirimkan hasilnya ke bumi.

Radio isotope Biochemical Probe adalah nama resminya. Nama samarannya ialah Gulliver. Alat ini harus dapat mengusahakan pendaratan empuk di atas suatu planet, dan setelah mendarat segera meluncurkan tiga utas tali yang dilumuri dengan perekat ke tiga arah berlainan. Panjangnya masing-masing 45 kaki. Setelah beberapa menit, tiap utas tali itu secara otomatis akan ditarik lagi masuk ke dalam alat penyelidik. Apa saja yang melekat pada tali itu; debu, jasad renik atau sejenis jasad biokimiawi, akan direndam dalam suatu cairan tertentu bersama tali tadi. Cairan ini selain mengandung jasad-jasad yang tadi melekat pada tali, akan dibubuhi
pula dengan isotop karbon C 14 yang radioaktif. Secara logis organisme-organisme renik yang ada dalam cairan itu akan mengeluarkan dioksida karbon C02 melalui metabolismenya. Gas dioksida karbon dengan mudah dapat dipisah kan dari cairan itu, dan dimasukkan ke dalam alat pengukur radioaktivitas dari gas yang mengandung C 14 itu dan mengirimkan hasil pengukurannya ke bumi.

Wolf Trap juga sebuah laboratorium mini, semula oleh penemunya disebut Bug Detector. Tetapi teman-temannya mengganti nama itu menurut nama atasan mereka yang bernama Wolf Vishniac. Alat inipun diharapkan dapat mendarat dengan empuk di atas sebuah planet. Begitu mendarat alat itu akan mengukurkan sebatang tabung hampa udara yang ujungnya sangat mudah pecah. Apabila tabung itu menyentuh tanah, ujungnya akan pecah, dan segala contoh tanah akan diisap ke dalam tabung itu. Alat ini juga mengandung berbagai media steril yang dapat menjamin pertumbuhan bagi tiap jenis bakteri dengan cepat. Perkembang-biakan bakteri itu akan membuat media cair itu menjadi berembun, dan derajat keasamannya berubah. Kedua perubahan itu akan dapat di ukur dengan mudah. Intensitas embunnya diukur oleh pancaran sinar dan photosel, sedangkan perubahan keasamannya diukur oleh alat pengukur pH elektrik. Hasil dari kedua pengukuran ini pun dapat memberikan kesimpulan tentang adanya kehidupan yang tidak kita kenal.

Jutaan dollar akan diperlukan untuk membiayai program NASA dan kerjasama untuk menyelidiki dan mencari bukti tentang adanya kehidupan di luar bumi kita ini. Penyelidikan biologis pertama akan dilakukan di planet Mars. Tak ayal lagi manusia akan mengikuti hasil beberapa laboratorium mini yang sedang merintis jalan itu.

NASA tidak kekurangan sumber teknik, yang dibutuhkannya hanyalah bantuan keuangan dari Congress Amerika Serikat. Di samping segala kewajiban Amerika Serikat, sekarang ada dua penelan biaya yang besar; yakni perang Vietnam, dan program ruang angkasa ini. Kedua anggaran biaya ini merupakan beban paling berat bagi negara terkaya di dunia ini.

Rencana penerbangan ke mars memang ada. Kapal ruang angkasanya sudah dirancang; Sekarang hanya tinggal membuatnya. Model dari pesawat ruang angkasa itu sekarang sudah ada di atas meja tulis seseorang yang luar biasa di Hantsville, ialah Dr. Ernst Stuhlinger. Stuhlinger ini ialah Direktur dari Research Project Laboratory yang merupakan bagian dari George C Marshall Space Flight Centre di Huntsville, negara bagian Alabama. Stuhlinger membawahi lebih dari 100 orang pembantu dalam laboratoriumnya. Mereka sedang membuat berbagai eksperimen fisika bidang plasma, nuklir dan thermo. Mereka juga sibuk dengan penelitian dasar mengenai arah proyek di kemudian hari setelah Mars.

Penelitian mesin roket elektrik bagi masa depan selamanya akan dihubungkan dengan nama Stuhlinger. Ia adalah perancang pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan manusia ke planet merah dalam abad kita ini. Dr. Stuhlinger dibawa ke Amerika Serikat oleh temannya Dr. Wernher Braun segeera setelah Perang Dunia II berakhir. Mereka berdua membuat roket bagi Angkatan Udara di Fort Bliss. Kemudian, setelah pecah perang Korea, kedua orang perintis peroketan ini pindah ke Huntswille diikuti 162 rekan sebangsanya (Jerman) untuk menciptakan suatu proyek yang Amerika sendiripun yang sudah terbiasa pada segala sesuatu yang hebat-hebat belum pernah melihatnya sebelumnya.

Pada waktu itu Huntsville hanyalah sebuah kota kecil yang sunyi di penghujung Pegunungan Appalacia. Dengan kedatangan akhli-akhli roket ini, kota kapas kecil itu berubah menjadi sebuah sirkus pabrik. Iandasan percobaan roket, labora torium, pelabuhan udara raksasa, dan bangunan bangunan kantor beratap seng gelombang bermunculan hanya dalam beberapa tahun saja. Sekarang Huntsville berpenduduk l50.000 orang. Kota kecil itu telah bangun dari tidurnya, dan penduduk telah menjadi penggemar ruang angkasa yang antusias.

Ketika roket Redstone pertama menggelegar meluncur meninggalkan landasan percobaannya, banyak penduduk kota itu yang panik dan berlarian masuk ke kamar di bawah tanah. Sekarang jika roket Saturn sedang dicoba dan guruhnya terdengar di seluruh kota bagaikan dunia ini akan kiamat dalam beberapa detik saja, tak ada seorang pun yang memperhatikannya.orang-orang Hunts wille selalu membawa tutup telinga, seperti orang orang London selalu membawa payungnya. Mereka menyebut kotanya “Kota Roket”, dan apabila Congress tidak memberikan bantuan keuangan yang jumlahnya ratusan ribu bahkan bisa sampai jutaan dolar itu, mereka marah-marah dan mulai beragitasi. Mereka mempunyai alasan untuk merasa bangsa dengan orang-orang “Jerman” nya dan NASAnya itu karena Hunstville telah menjadi pusat NASA terbesar di seluruh dunia.

Roket yang menjadi pokok pembicaraan di seluruh dunia, mulai dari jenis Redstone sampai ke roket raksasa Saturn V, dipikirkan dan dirancang di kota ini. Pada saat akan diluncurkannya tanki yang berisi 880.000 galon bahan bakar dengan roket raksasa yang beratnya hampir 3.000 ton dan dapat menghasilkan tenaga dorong sebesar 150.000 tenaga kuda; di kota Huntsville bekerja sekitar 7.000 orang dari berbagai bidang yang ada hubungannya dengan peroketan; akhli teknik, insinyur dan para sarjana lainnya, di bawah pimpinan Von Braun; untuk mencapai tujuan yang besar, yakni menaklukkan ruang angkasa. Dalam tahun 1967 kira-kira 300.000 orang sarjana dari segala bidang bekerja pada Program Ruang Angkasa Amerika. Lebih dari 20.000 perusahaan industri mengerjakan pekerjaan penelitian terbesar dalam sejarah.

Dr. Pscherra seorang sarjana Australia mengatakan bahwa kelompok penelitian secara konstan harus mengembangkan bahan-bahan baru yang sebelumnya belum pernah dihasilkan di dunia ini. “Lihat ini” katanya sambil memperlihatkan sebuah silinder besar. Dari silinder itu terdengar bunyi dengung dan gemuruh. “Dalam silinder ini, kami sedang membuat suatu eksperimen pelumasan dalam ruang yang sama sekali hampa udara. Tahukah anda bahwa kami tak dapat menggunakan minyak pelumas yang sekarang telah dihasilkan di dunia? Minyak pelumas itu semuanya akan hilang daya lumasnya dalam ruang angkasa, Dengan minyak pelumas yang ada sekarang, motor listrik yang paling sederhanapun akan berhenti berfungsi hanya dalam tempo setengah jam setelah berada dalam ruang hampa udara. Tak ada jalan lain bagi kami selain berusaha sendiri untuk menemukan bahan pelumas yang dapat berfungsi sempurna walaupun dalam ruang yang sama sekali hampa udara”.

Dari ruang lain terdengar suara deruman dan lengkingan. Dua buah cotok raksasa yang ditancapkan kuat-kuat di lantai, sekarang mencoba menarik dan mencabik selembar logam yang tebalnya empat inci. “Srentetan percobaan lain yang ingin kami lepaskan” kata Pcherra “Tetapi pengalaman kami menunjukkan, bahwa logam campuran yang ada sekarang tak dapat menahan tekanan-tekanan dalam ruang angkasa. Oleh karena itu kami harus menemukan logam campuran yang memenuhi syarat. Itulah alasan dari pengujian logam ini dan eksperimen- eksperimen yang mungkin dapat menghadapi segala keadaan di ruang angkasa.

Juga harus kami kembangkan teknik baru dalam pengelasan karena sambungan-sambungan las itu nantinya akan kena hawa dingin dan panas, akan mengalami getaran, kekuatan daya tarik, dan tekanan. Karena itu kami harus menemukan batas-batas kekuatan sambungan las”.

Tuan rumah yang mengantar kami itu melihat pada jamnya. Dr. Pscherra melihat pada jamnya. Tiap orang melihat pada jamnya masing-masing. Pegawai NASA tentu sudah tidak ada yang memperhatikan ini. Mula-mula seorang pengunjung tentu akan heran, mengapa demikian. Tetapi lama kelamaan ia akan menjadi terbiasa, karena hal itu bagi pegawai NASA baik di Cape Kennedy, atau Houseton ataupun di Huntsville, sudah merupakan gerak isyarat baku. Mereka kelihatannya selalu akan menghitung detik-detik terakhir; empat tiga dua satu nol.

Dengan kendaraan, berjalan kaki memasuki ruangan demi ruangan, gang demi gang, dan pintu; akhirnya setelah melalui banyak pengawas keamanan, saya sampai ke ruang kerja Tuan Pauli, yang juga berasal dari Eropa yang berbahasa Jerman. Ia sudah tiga belas tahun bekerja di NASA. Saya memakai helm putih dengan simbol NASA. Tuan Pauli membawa saya ke landasan percobaan roket Saturn V.

Kata-kata “landasan percobaan” yang amat sederhana itu adalah beton raksasa yang beratnya beberapa ratus ton, tingginya beberapa lantai, mempunyai lift dan derek, dan dikelilingi oleh jalur-jalur landai di mana terdapat instalasi-instalasi jaringan kabel listrik yang panjangnya bermil-mil dan membingungkan. Begitu peralatan itu di hidupkan, roket Saturn V menggelegar. Guruhnya terdengar sampai sejauh 12 mil dari tempat peluncuran. Selama percobaan berlangsung, landasan yang dipancangkan dalam beton dan batu karang itu dapat terangkat sarnpai setinggi tiga inci dari dasarnya.

Untuk pendinginan, 333.000 galon air per detik dipompakan melalui suatu pintu air. Untuk keperluan pendinginan percobaan roket di atas landasan percobaan, NASA telah memasang pompa air dengan jumlah kapasitas yang cukup untuk air minum kota sebesar Manchester. Suatu percobaan saja akan memakan biaya pendinginan sebesar $14.000.000.

Ruang angkasa itu memang tidak murah. Huntsvilles ialah salah satu dari sekian banyak pusat NASA. Kita perlu mencatat ini karena, pusat-pusat NASA itu mungkin nantinya dijadikan stasiun pemberangkatan bagi penerbangan ruang angkasa.

Pusat lainnya adalah seperti yang tercantum di bawah ini: Pusat penelitian Angkatan Darat, MoffetField, California. Pusat Penelitian Elektronik, Cambridge, Massachusetts. Pusat Penelitian Penerbangan, Edwards, California. Pusat Penerbangan Ruang Angkasa Goddard, Greenbelt, Maryland. Laboratorium Propulsi, tasadena, California. Pusat Ruang Angkasa John F. Kennedy, Florida. Pusat Penelitian Langley, Hampton, Virginia. Pusat Penelitian Lewis, Cleveland Ohio. Pusat Pesawat Ruang Angkasa Berawak, Houston, Texas. Stasiun Pengembangan Roket Nuklir, Jacoss Flats, Nevada. Kantor Operasi Peluncuran Pacific, Lompoc, California. Stasiun Wallops, Wallops Island, Virginia. Kantor Operasi Bagian Barat, Santa Monica, California. Markas Besar NASA, Washington D.C.

Industri pesawat ruang angkasa telah lama melampaui industri mobil yang merajai pasar. Pada tanggal 1 Juni 1967, 22.828 orang bekerja di Pusat Ruang Angkasa di Cape Kennedy. Anggaran Belanja tahunan untuk stasiun ini saja dalam tahun 1967, besarnya $ 475.784.000. Apakah semua ini, disebabkan oleh adanya beberapa orang yang kegila-gilaan ingin terbang ke bulan? s

Kita telah mendapatkan beberapa contoh yang meyakinkan tentang apa yang telah kita terima dari penelitian penerbangan ruang angkasa sekarang (yang semuanya hanya merupakan hasil sampingan), mulai dari barang-barang keperluan sehari-hari sampai ke alat-alat kedokteran yang pelik rumit, yang dapat menyelamatkan jiwa orang tiap jam di seluruh dunia. Teknologi super, dalam masa perkembangannya betul-betul tidak merupakan momok.

Teknologi super itu membawa umat manusia ke masa depan yang mulai mengadakan pembaharuan tiap hari dengan langkah yang cepat.

Demikian beberapa pendapat Dr. Von Braun:

“Dr. Von Braun, apakah anda menganggap mungkin, bahwa kita akan menemukan kehidupan di planet lain dalam tata surya kita?”. “Saya kira mungkin, kita akan menemukan kehidupan yang lebih rendah tarafnya di planet Mars”. “Apakah anda menganggap mungkin, bahwa kita bukanlah satu-satunya inteligensia yang ada di alam semesta ini ?” “Saya kira sangat mungkin, bahwa bukan hanya kehidupan nabati dan hewani saja yang ada dalam alam semesta yang tanpa batas ini, melainkan juga makhluk hidup yang berakal. Penemuan kehidupan demikian itu memang merupakan tugas yang sangat menarik dan menyenangkan. Tetapi kalau mengingat jaraknya yang begitu jauh antara tata surya kita dan yang lain, dan jarak yang lebih jauh lagi antara bimasakti kita dan tata galaksi lainnya; maka diragukan, apakah kita akan berhasil membuktikan adanya bentuk kehidupan demikian atau mendapat hubungan langsung dengan mereka”. “Apakah masuk di akal bahwa di galaksi kita ada atau pernah ada inteligensia yang lebih tua, lebih maju budaya tekniknya ?. “Sampai sekarang, kita belum mempunyai bukti atau indikasi, bahwa di galaksi kita ada atau pernah ada makhluk hidup yang lebih tua dan lebih maju dari kita sendiri. Tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan statistik dan falsafah, saya yakin akan adanya makhluk hidup yang sudah maju itu. Tetapi harus ditekankan, bahwa kita tidak mempunyai landasan ilmiah yang kuat bagi keyakinan itu”
.
“Apakah ada kemungkinan bahwa inteligensia yang lebih tua dari kita, pernah berkunjung ke bumi kita ini di masa yang telah silam?”. “Saya tidak akan menyangkal kemungkinan ini. Tetapi sejauh pengetahuan saya sebenarnya belum pernah ada suatu studi arkeologis pun yang pernah memberikan landasan spekulasi demikian”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UFO Photo Archive

Guestbook (Buku Tamu) :